Prinsip desain – Desain adalah sebuah kerangka atau rancangan karya tertentu. Untuk membuat desain dibutuhkan kreativitas sehingga membuat desain yang baru dan bagus. Namun selain itu, juga ada prinsip-prinsip desain yang harus diperhatikan untuk membuat sebuah karya akan terlihat lebih menarik, dinamis, dan tidak monoton ketika menampilkan adanya sedikit perubahan unsur-unsur grafis. Kreativitas seniman dan desainer sangat penting untuk menghasilkan desain karya seni yang bagus dan sebuah desain, terdapat prinsip-prinsip tertentu yang harus diperhatikan oleh desainer sebelum membuat sebuah karya tertentu. Prinsip ini bisa jadi pedoman atau landasan dalam membuat desain seni rupa atau karya seni lainnya.baca juga macam-macam seni rupaBerikut ini merupakan pembahasan apa saja prinsip-prinsip desain beserta contoh, ciri-ciri, dan Keseimbangan BalancePrinsip desain yang pertama adalah prinsip keseimbangan atau balance. Dalam sebuah desain, keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang dan tidak berat sebelah. Hal ini sebuah karya seni menjadi lebih pas dan harus mampu memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah pada karya seni rupa yang dibuatnya. Bentuk keseimbangan dapat dibuat secara simetris, asimetris, atau secara Kesatuan UnityBerikutnya ada prinsip kesatuan atau unity. Yang dimaksud prinsip kesatuan adalah harmoni antara semua elemen sehingga menciptakan suatu perasaan yang lengkap dan memiliki makna. Tiap elemen pada karya seni saling bersinergi satu sama kata lain, tiap elemen pada karya seni seperti tulisan, warna, garis, dan objek lain seolah menjadi satu kesatuan, tanpa ada yang terlihat asing dibanding yang lainnya. Prinsip ini juga berhubungan dengan irama, keseimbangan, penekanan, proporsi, dan keselarasan. 3. Penekanan EmphasisPenekanan atau emphasis juga termasuk salah satu prinsip desain seni rupa. Prinsip ini mengacu pada pemberian kepentingan khusus untuk satu atau bagian tertentu dari desain. Ada 1 objek utama yang menjadi fokus atau center of interest sebuah kata lain, objek utama dalam sebuah karya seni lebih ditekankan atau ditonjolkan dibanding dengan objek penunjang lain. Caranya dengan pengaturan ukuran dan proporsi satu sama lain sehingga fokus utama dapat lebih Ritme Rhythm dan 5. Pengulangan RepetitionPrinsip desain lainnya adalah ritme rhythm dan pengulangan repetition. Keduanya jadi prinsip yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Pengulangan digunakan untuk memperkuat tampilan keseluruhan desain dengan menghubungkan elemen-elemen berbeda agar mereka tetap teratur dan lebih ritme merupakan prinsip desain yang dibuat untuk mengatur pengulangan agar meciptakan pengulangan yang terstruktur dan lebih berseni. Penggunaannya dapat melalui elemen linear, bergantian, gradasi, atau bentuk yang Proporsi ProportionSelanjutnya ada prinsip proporsi atau perbandingan. Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau bagian dengan elemen keseluruhan. Prinsip ini mengatur perbandingan dan komparasi objek dalam segi kata lain, prinsip ini mengatur perubahan ukuran panjang, lebar, dan tinggi dari setiap objek yang ada pada karya seni. Prinsip ini lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang Pergerakan MovementPrinsip desain yang terakhir adalah prinsip pergerakan atau disebut juga dengan movement. Prinsip pergerakan ini adalah prinsip dimana desain yang dihasilkan memiliki suatu alur ketika dilihat, sehingga kita diarahkan dari awal ke gerakan akan mengendalikan elemen dalam suatu komposisi sehingga mata diarahkan untuk berpindah dari satu ke yang lainnya, sehingga informasi yang diberikan akan tepat kepada audiens. Saat kita melihat karya seni, maka seolah ada sebuah alur pergerakan yang secara tidak langsung dapat kita diikuti hanya dengan menatapnya itulah pembahasan 7 prinsip-prinsip desain beserta penjelasan, ciri-ciri, dan contohnya lengkap. Tiap prinsip dibutuhkan agar karya seni desain yang dihasilkan sesuai dengan kaidah yang ditetapkan dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Mengertiprinsip seni rupa meliputi titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan lain-lain. Khazanah karya seni rupa terapan Nusantara tidak dapat terhitung jumlahnya. Di seluruh wilayah Indonesia, diproduksi berbagai jenis, bentuk, hiasan, gaya, media, teknik, dan fungsi benda yang dapat diklasifikasikan sebagai karya seni rupaDesain itu Seni Terapan Kalau benar begitu berarti desain itu sama dengan seni; bedanya pada kata terapan’. Agar memenuhi syarat sebagai terapan’, berarti desain itu seni yang berorientasi kepada kegunaan yang berlaku untuk umum, bukan seni yang hanya berguna sebagai ekspresi pembuatnya. Desain itu harus patuh objektivitas, bersih dari pengaruh subyektivitas. Desain berpusat pada rekayasa masalah, bukan pada keinginan dan kebutuhan pembuatnya. Jadi, penekanan desain bukan pada karyanya dan juga bukan pula pada sisi pembuatnya, tetapi lebih mengurusi kegunaan karyanya. Pada akhirnya kita menikmati seni dari karyanya; dan menikmati desain dari kegunaannya. Bersih Subyektivitas Dalam banyak kesempatan, desainer bisa berfungsi sebagai publik sasaran –audience atau konsumen– dari program pembuatan desain yang dilakukannnya. Di sini desainer bisa mengambil peran ganda; sebagai pembuat sekaligus sebagai publik sasaran. Tata nilai subyektivitas bisa muncul pada saat desainer mengambil peran sebagai publik. Nilai kemanusiaan –seperti hati nurani, aspirasi dan kreativitas– bisa muncul dan menjadi masukan untuk proses membuat objektif dari desain. Nilai kemanusiaan ini bisa kontributif terhadap kualitas desain pada saat desainernya secara aktif terlibat dalam dinamika publik, perhatian terhadap masalah sosial, budaya, pendidikan dan sektor lainnya. Nilai kemanusiaan ini bisa menjadi sumber inovasi desain, sehingga solusi desain bukan hanya berasal dari selera pasar yang justru menumpulkan kreativitas. Rekayasa Masalah Inti dari program desain adalah rekayasa masalah yang harus dimulai dari proses membentuk kekayaan pemahaman terhadap masalah. Ini mengandung kontradiksi dengan masih banyaknya yang berpandangan bahwa inti desain adalah tentang bentuk solusinya, sehingga seringkali merasa harus segera membuat sketsa dan mewujudkan visualisasinya karena merasa sudah cukup pengetahuannya terhadap masalah. Kondisi demikian membawa desainernya ke lingkup seni karena yang dilakukannya adalah langsung melompat ke proses membuat ekspresi dari masalah, tanpa mempertanyakan lebih lanjut tentang jatidiri masalahnya. Mereka yang lebih mementingkan ekspresi dari suatu permasalahan visual memang lebih cocok disebut seniman dibanding desainer. Menikmati Kegunaan Pada saat kita menikmati sebuah karya desain, seringkali tanpa sadar kita mengacuhkan wujud karyanya tetapi lebih termotivasi oleh kegunaannya. Seperti kata Paul Rand; “Graphic Design is the Language.” Jadi, memang desain bukan isi pesannya, ia adalah bahasa penyampai pesannya; dengan catatan bahwa kualitas bahasa juga sangat mempengaruhi tersampaikannya pesan dengan baik. Sementara di luar itu apabila kita lihat dari sudut komunikasi, seni justru menempatkan karya sebagai inti pesannya dan seniman sebagai sumber pesannya.
51 Sebutkan lima prinsip dari desain dalam membuat karya seni rupa! Jawaban: a. Keseimbangan (balance) b. Kesatuan (Unity) c. Irama (rhythm) d. Center of interest e. Keselarasan 52. Sebutkan beberapa faktor bahwa sebuah karya seni dapat dikatakan baik! Jawaban: a. Faktor estetis (mempunyai nilai indah) b.
Seni rupa terapan merupakan salah satu karya seni rupa dari bagian seni itu sendiri. Pastinya warga sendiri telah tidak asing dengan kata seni terlebih karya seni rupa. Di kehidupan tiap hari warga khususnya senantiasa hidup berdampingan bersama dengan apa yang diucap dengan seni terkhususnya seni rupa. Dalam pelaksanaannya, seni rupa, banyak di antara warga yang belum mengenali serta paham mengenai apa yang diartikan dengan suatu perolehan kreasi seni rupa ini. Seni rupa terapan merupakan kreasi seni rupa yang dipakai dalam kehidupan tiap hari sebab memiliki angka peranan khusus di samping poin seni yang dipunyanya. Macam- macam seni rupa terapan pasti mempunyai beraneka ragam peranan. Baca juga Pengertian dan Unsur Seni Rupa Secara Umum Berikut 10 Contoh Karya Seni Rupa TerapanAyamanBatikKerajinan KulitPakaianSenjata TradisionalPeralatan MakanPeralatan DapurPeralatan RumahPosterAlat TransportasiShare this Ayaman Ayaman adalah satu karya seni rupa terapan yang dibikin dari serat yang dirangkaikan sampai membuat beda yang kaku. Umumnya anyaman dibikin atau diproses dari beberapa bahan yang datang dari tumbuhan, tetapi bersamaan perubahan tehnologi anyaman dapat dibikin dari serat plastik. Anyaman ini umumnya dibikin untuk jadikan keranjang atau perlengkapan serta biasa kita temui anyaman yang digunakan jadi tikar. Batik Batik ialah type kain bergambar yang dibikin dalam serangkaian proses tersendiri serta unik. Hasil karya batik adalah karya seni rupa terapan yang mempunyai nilai seni tinggi serta sudah jadi budaya indonesia lama. Corak batik yang bermacam membuat batik bisa diterapkan dalam beberapa hal. Biasanya kita temukan batik berbentuk baju, tetapi sebetulnya skema batik seringkali dipakai dalam soal lain seperti pada dinding jadi wallpaper, dll. Type batik dibedakan menurut tehnik membuatnya serta wilayah asal membuatnya. Baca juga 10 Macam dan Jenis Seni Rupa Murni Kerajinan Kulit Karya seni rupa terapan ini benar-benar melimpah serta bisa diketemukan dalam beberapa jenis bentuk seperti jaket, sabuk, sepatu, dompet, tas, wayang dan lain-lain. Pengrajin kulit biasanya banyak menyebar di sejumlah kota di Jawa Barat serta Yogyakarta. Sesuai namanya, kerajinan kulit ini adalah satu karya seni berbahan kulit yang telah di samak, kulit mentah atau kulit sintestis. Kulit sendiri dapat dibuat dari sapi, kerbau, kambing, buaya serta ular. Tiap bahan kulit memiliki ciri-ciri semasing, hingga dalam pemakaian serta perawatannya juga berlainan. Proses yang dikerjakan untuk bikin kerajinan kulit ini terbagi dalam Pemotongan Penipisan Bagian Tepi Pelempitan Perekatan Penjahitan Pres Pengemasan Pakaian Siapa yang tidak tahu baju? Kebanyakan orang hidup di dunia ini tentu kenakan pakaian. Baju sendiri sesuatu keperluan premier buat tiap orang. Baju sesuatu karya seni, sebab dalam prosedurnya baju dibikin dengan beberapa tingkatan, mulai dari bahan mentah berbentuk kain sampai bisa kita gunakan dengan nyaman. Seni dalam membuat baju lebih diketahui dengan arti fashion design, serta pembuatnya disebutkan fashion designer. Indonesia kaya sekali dengan budaya, terhitung dalam soal baju tradisi. Beberapa fashion designer saat ini ahli dalam manfaatkan keanekaragaman baju tradisi yang berada di Indonesia jadi inspirasi baju yang akan mereka bikin. Senjata Tradisional Mengenal dengan Keris? Kujang? Tombak Trisula atau bambu runcing? Ya itu semua ialah senjata tradisional ciri khas Indonesia. S/d sekarang senjata tradisional itu masih dipakai di sejumlah wilayah di Indonesia untuk memburu. Jangan salah, senjata tradisional mempunyai nilai seni yang tinggi, disaksikan dari design senjata serta detailnya. Tiap senjata tradisional dari beberapa wilayah mempunyai kekhasan serta faktor seni tertentu atau dalam kata lain mempunyai keunikan semasing. Banyak kolektor atau budayawan yang mengkoleksi senjata tradisional sebab estetika serta sejarahnya. Peralatan Makan Di bagian contoh karya seni rupa murni disebut jika ada piring yang berperan cuma untuk hiasan atau pajangan, sebab pada sebenarnya piring ditujukan jadi wadah penyimpanan makanan. Bila dilihat, perlengkapan makan seperti yang kita tahu, piring, gelas, garpu, sendok mempunyai sentuhan seni dari mulai desain, sampai corak atau aksen yang diberi. Peralatan Dapur Peralatan dapur biasanya terbuat dari alumunium atau logam yang dibuat demikian rupa hingga membuat satu alat yang bisa dipakai untuk mempermudah kita dalam memasak. Seperti wajan serta kawan-kawannya. Nilai seni dari Peralatan dapur sering disaksikan dari memiliki bentuk yang sesuai dengan keringanan serta kenyamanan pemakainya. Karya seni rupa terapan ini dipakai oleh semua rumah tangga di dunia dengan keunikan wilayah atau negara semasing. Peralatan Rumah Tiap peralatan rumah tangga mempunyai nilai peranan semasing. Seperti bangku, meja, lemar dan lain-lain. Perabitan rumah tangga tetap sesuai dengan keperluan memberi kesan-kesan indah pada rumah supaya pemilik atau orang yang memandangnya merasakan nyaman. Dengan fakta itu karena itu pengrajin perlengkapan rumah tetap memberi kreasi terbaik dalam mendesain atau membuat tiap perlengkapan yang dibikin, dari mulai ukiran, motif, type bahan yang dipakai, warna yang diambil, serta masih banyak. Poster Poster sesuatu karya seni grafis yang dituangkan pada selembar kertas dengan beberapa ukuran. Walau umumnya poster dibikin dengan digital, tetapi banyak orang yang membuat poster dengan manual selanjutnya di digitalisasi agar diterbitkan dengan online. Agar mengundang perhatian khalayak banyak, poster harus mempunyai nilai seni serta estitika tanpa ada tidak pedulikan info didalamnya dan arah dibuatnya poster itu. Alat Transportasi Alat transportasi sekarang makin hebat, cepat, serta kekinian. Ini karena disebabkan kompetisi yang makin ketat. Tidak hanya manfaatnya, alat transportasi memiliki kandungan faktor seni. Umumnya beberapa alat transportasi saat ini memakai seni kekinian. Demikian contoh dari karya seni rupa terapan yang seringkali kita temui dalam kehidupan seharian. Yang butuh diingat sebenarnya tidak ada batasan dalam berseni serta seni tetap bisa didapati dalam soal apa pun.
Denganadanya prinsip seni rupa tersebut maka dapat dijadikan sebagai pedoman untuk membuat sebuah karya seni. Beberapa macam prinsip seni rupa seperti kesatuan, keseimbangan, irama, komposisi, proporsi, pusat perhatian, keselarasan, gradasi, penekanan, danIlustrasi Karya Lukisan Joko Supratikno Oleh Lukman Zen Prinsip-prinsip seni rupa adalah cara penyusuan, pengaturan unsur-unsur rupa sehingga membentuk suatu karya seni. Prinsip Seni Rupa dapat juga disebut asas seni rupa, yang menekankan prinsip desain seperti kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, proporsi dan keselarasan. Desain atau yang dulu diistilahkan dengan sebutan nirmana sebenarnya secara meteri tidak ada perubahan yang mendasar, karena semua prinsip tersebut masih seperti semula. i. Prinsip Kesatuan Untuk mendapatkan suatu kesan kesatuan yang lazim disebut unity memerlukan prinsip keseimbangan, irama, proporsi, penekanan dan keselarasan. Antara bagian yang satu dengan yang lain merupakan suatu kesatuan yang utuh, saling mendukung dan sistematik membentuk suatu karya seni. Dalam penerapannya pada bidang karya seni rupa/kriya prinsip kesatuan menekankan pada pengaturan obyek atau komponen obyek secara berdekatan atau penggerombolan unsur atau bagian-bagian. Dalam kekriyaan pengaturan ini bisa dilakukan atau dapat dilakukan dengan cara permainan teknik pahatan, memformulasikan obyek, subyek, dan isian-isian pada suatu bidang garapan. two. Prinsip Keseimbangan Prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot. Pada karya dua dimensi prinsip keseimbangan ditekankan pada bobot kualitatif atau bobot visual, artinya berat – ringannya obyek hanya dapat dirasakan. Pada karya tiga dimensi prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot aktual sesungguhnya. Keseimbangan ada dua yaitu Simetris dan asimetris. Selain dua keseimbangan itu ada juga yang namanya keseimbangan radial atau memancar yang dapat diperoleh dengan menempatkan pada pusat-pusat bagian. Pencapaian keseimbangan tidak harus menempatkan obyek secara simetris atau di tengah-tengah. Keseimbangan juga dapat diperoleh antara penggerombolan dengan obyek-obyek yang berukuran kecil dengan penempatan sebuah bidang yang berukuran besar. Atau mengelompokkan beberapa obyek yang berwarna ringan terang dengan sebuah obyek berwarna berat gelap. iii. Prinsip Irama Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran besar-kecil disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu dari kecil ke besar atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama monotun. iv. Prinsip Penekanan Pada seni rupa bagian yang menarik perhatian menjadi persoalan/masalah prinsip penekanan yang lebih sering disebut prinsip dominasi. Dominasi pada karya seni rupa dapat dicapai melalui alternatif melalui memggerombolkan beberapa unsur, pengaturan yang berbeda, baik ukuran atau warnanya. Seperti misalnya gambar orang dewasa pada sekelompok anak kecil, warna merah di antara warna kuning. Penempatan dominasi tidak mesti di tengah-tengah, walaupun posisi tengah menunjukkan kesan stabil. Penekan atau pusat perhatian atau juga disebut obyek suatu karya/garapan adalah karya yang dibuat berdasarkan prioritas utama. Karya yang diciptakan paling awal tersebut lebih menonjol dari berbagai segi obyek pendukungnya seperti ukuran, teknik, dan pewarnaannya. Dalam seni kriya, penciptaan suatu karya dinominasi menjadi tiga bagian; I. obyek ciptaan. 2. obyek pendukung dan 3. isian-isian. Obyek ciptaan mendapat perhatian yang prioritas dan dominan karena akan dijadikan pusat perhatiannya. Obyek pendukung yang dimaksudkan adalah bentuk-bentuk yang dibuat agar tidak sama persis dengan obyek ciptaan, karena sifatnya sebagai pendukung. Sedangkan isian-isian adalah obyek yang memberikan aksen terhadap kedua obyek ciptaan. Atau memberi pola/motif pada bidang-bidang tertentu untuk memunculkan obyek ciptaan. 5. Prinsip Proporsi Proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang satu yang lainnya dengan pertimbangan seperti besar-kecil, luas-sempit, panjang-pendek, jauh –dekat dan yang lainnya. Dalam seni rupa kriya, perbandingan ini mempertimbangkan seperti bidang gambar dengan obyeknya. Yang juga memjadi perbandingan dalam seni rupa kriya adalah skala maupun riil/aktual. Berdasarkan kondisi riil, botol lebih tinggi dari pada gelas atau piring lebih lebar dari pada mangkok. Proporsi juga digunakan untuk membedakan obyek utama tokoh, pendukung figuran, dan isian-isian pendukung/latar. 6. Prinsip keselarasan Prinsip ini juga disebut prinsip harmoni atau keserasian. Prinsip ini timbul karena ada kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Selain penataan bentuk, teksture, atau warna-warna yang berdekatan analog. Kalau dalam karya ada warna-warna yang berlawanan komplementer harus dicarikan warna pengikat/sunggingan seperti warna putih.*** 65osgwy. 460 24 92 73 190 379 226 268 384